12 Warga Sipil Tewas dalam Konflik Terbaru Thailand-Kamboja, Ketegangan Semakin Memuncak

12 Warga Sipil Tewas dalam Konflik Thailand-Kamboja - garissatu
Kondisi wilayah perbatasan Thailand-Kamboja pasca bentrokan

Warga sipil mengungsi setelah terjadi bentrokan di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang menewaskan belasan orang (Foto: AFP via Imgur)

garissatu - Ketegangan Memuncak di Perbatasan Thailand dan Kamboja

Konflik yang kembali memanas antara Thailand dan Kamboja telah menelan korban jiwa dari kalangan sipil. Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Thailand, sedikitnya 12 warga sipil tewas akibat bentrokan yang terjadi di sepanjang perbatasan kedua negara dalam sepekan terakhir.

Wilayah yang menjadi pusat ketegangan adalah sekitar Preah Vihear, sebuah lokasi yang telah lama menjadi sengketa. Bentrokan bersenjata pecah antara pasukan kedua negara, yang masing-masing mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian dari kedaulatan nasional mereka.

Korban Didominasi Warga Desa Sekitar Zona Sengketa

Berdasarkan laporan yang diterima oleh garissatu dari otoritas lokal Thailand, sebagian besar korban merupakan penduduk desa yang tinggal tidak jauh dari zona demiliterisasi. Serangan mortir dan tembakan lintas batas menyebabkan banyak rumah rusak berat dan penduduk harus dievakuasi ke tempat penampungan darurat.

Juru bicara militer Thailand menyebutkan bahwa mereka telah melakukan penyesuaian taktis demi melindungi warganya, namun tetap menyalahkan pihak Kamboja atas insiden terbaru ini. Sebaliknya, pemerintah Kamboja menuduh Thailand sebagai pihak yang memulai eskalasi dengan mengirim kendaraan tempur ke dekat perbatasan.

Reaksi Internasional dan Upaya Mediasi

Ketegangan ini mengundang keprihatinan dari komunitas internasional. ASEAN, melalui Sekretaris Jenderalnya, mendesak kedua negara untuk menahan diri dan segera melakukan dialog damai. Beberapa negara seperti Indonesia dan Vietnam juga menyatakan kesiapan menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik ini.

Konflik perbatasan ini bukan yang pertama kali terjadi antara Thailand dan Kamboja. Perselisihan atas kuil Preah Vihear telah berlangsung sejak dekade 1960-an dan sempat diputuskan oleh Mahkamah Internasional, namun interpretasi atas batas wilayah tetap menjadi sumber ketegangan.

Dampak Sosial dan Pengungsian

Pemerintah Thailand telah menetapkan status darurat di wilayah Sa Kaeo dan Buriram yang berdekatan dengan garis perbatasan. Ribuan warga dilaporkan telah mengungsi dan mengalami trauma akibat suara ledakan dan ancaman serangan lanjutan.

Menurut laporan garissatu sebelumnya, Thailand telah mengerahkan jet tempur F-16 dan kendaraan lapis baja sebagai bentuk kesiapan pertahanan jika konflik melebar. Kamboja pun tampak memperkuat garis depan dengan sistem artileri dan rudal jarak pendek.

Kesimpulan

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memakan korban jiwa dari kalangan sipil. Dengan 12 orang tewas dan ratusan lainnya mengungsi, dunia internasional kini mendorong agar kedua negara segera menghentikan eskalasi dan mencari solusi damai.

Bagi warga di sekitar perbatasan, harapan terbesar saat ini adalah terciptanya kembali suasana aman dan kondusif untuk dapat kembali menjalani kehidupan normal tanpa ketakutan akan pecahnya perang terbuka.

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال