![]() |
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang barat Amerika Serikat, timbulkan kepanikan warga dan kerusakan bangunan. Otoritas aktifkan tanggap darurat |
Garussatu.com - gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah barat Amerika Serikat pada Jumat pagi waktu setempat. Guncangan tersebut dirasakan kuat di beberapa kota seperti San Francisco, Sacramento, dan Fresno. Meski tidak menimbulkan tsunami, gempa ini sempat menimbulkan kepanikan warga yang berhamburan keluar dari rumah dan gedung-gedung perkantoran.
Pusat gempa dilaporkan berada di wilayah utara California, sekitar 80 kilometer dari garis patahan utama di sepanjang Lembah San Andreas. Menurut Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer, tergolong dangkal dan memiliki potensi kerusakan tinggi.
Beberapa warga menyebutkan bahwa guncangan berlangsung selama 20 hingga 30 detik. Lampu-lampu jalan bergoyang, rak-rak di toko ambruk, dan sejumlah jendela rumah pecah akibat getaran hebat. Banyak warga langsung keluar rumah dan berkumpul di tempat terbuka demi menghindari risiko bangunan roboh.
Pihak berwenang segera menerjunkan tim penyelamat dan dinas pemadam kebakaran untuk memeriksa potensi kebocoran gas, korsleting listrik, serta kerusakan struktur bangunan. Belum ada laporan korban jiwa, namun beberapa orang mengalami luka ringan akibat tertimpa benda di dalam rumah.
Baca Juga: Israel Luncurkan Mesin Uang Baru, Simbol Dominasi Ekonomi Digital
Layanan darurat di California mengaktifkan protokol tanggap bencana. Sekolah-sekolah di sekitar wilayah terdampak ditutup sementara dan lalu lintas dialihkan dari jembatan serta terowongan yang sedang diperiksa kondisinya. Bandara internasional San Francisco sempat menghentikan operasional selama satu jam untuk pemeriksaan landasan pacu dan bangunan terminal.
Seorang ahli gempa dari Universitas California menyebutkan bahwa wilayah tersebut memang dikenal aktif secara seismik. Ia mengingatkan kemungkinan adanya gempa susulan yang lebih kecil, namun tetap perlu diwaspadai karena bisa merusak struktur bangunan yang sebelumnya sudah rapuh.
Presiden Amerika Serikat telah menerima laporan awal dan menyampaikan perintah kepada Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEMA) untuk bersiaga dan memberikan bantuan jika dibutuhkan. Pemerintah negara bagian juga diminta mempercepat proses evakuasi dan pendataan kerusakan.
Warga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. Mereka juga diimbau menyiapkan perlengkapan darurat seperti air minum, makanan tahan lama, senter, dan radio baterai untuk mengantisipasi kondisi darurat jika gempa susulan terjadi.
Sementara itu, jaringan listrik di beberapa wilayah sempat padam selama beberapa jam, namun kini mulai pulih secara bertahap. Operator listrik memastikan bahwa petugas sudah bekerja penuh untuk memulihkan layanan secara menyeluruh. Jaringan komunikasi seluler juga sempat terganggu, namun kini sudah kembali stabil.
Para ahli menyarankan agar warga terus memantau informasi resmi dan tidak mudah percaya pada berita hoaks yang beredar di media sosial. Keselamatan menjadi prioritas utama dalam situasi seperti ini, dan kerja sama semua pihak dibutuhkan untuk memulihkan keadaan secepat mungkin.
Dengan cuaca musim panas yang panas dan kering, beberapa kawasan juga dikhawatirkan mengalami kebakaran akibat potensi percikan api dari instalasi listrik yang rusak. Dinas pemadam kebakaran telah melakukan penyisiran untuk mencegah munculnya titik api baru.
Gempa ini mengingatkan publik tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan gempa seperti Amerika Serikat bagian barat. Pemerintah daerah diminta untuk mengevaluasi ulang ketahanan bangunan publik, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur vital terhadap potensi guncangan besar di masa mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR masih melakukan penyisiran di sejumlah area terdampak. Pemerintah setempat menyatakan bahwa proses pemulihan akan dilakukan secepat mungkin, namun warga diminta bersabar mengingat luasnya area terdampak dan potensi gempa susulan.