Inilah Daftar Anggota Tetap BRICS yang Buat Trump Geram: Kekuatan Baru Dunia yang Guncang AS

Daftar Anggota BRICS 2025
Dattar Anggota BRICS 2025

BRICS, singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah berubah dari forum ekonomi menjadi aliansi geopolitik yang menantang dominasi Barat. Dengan masuknya beberapa negara baru sebagai anggota tetap, kekuatan BRICS semakin mengkhawatirkan Amerika Serikat, khususnya mantan presiden Donald Trump.

Aliansi ini kini semakin menonjol dalam perdagangan, energi, dan kebijakan luar negeri. Trump, yang terkenal vokal terhadap dominasi China dan Rusia, melihat perkembangan BRICS sebagai ancaman langsung terhadap hegemoni ekonomi dan pengaruh politik Amerika Serikat secara global.

Berikut daftar lengkap anggota tetap BRICS dan alasan mengapa kehadiran mereka membuat Trump naik pitam.

Brasil

Brasil adalah pendiri BRICS yang aktif memperkuat kerja sama Selatan-Selatan. Negara ini mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan menentang dominasi dolar AS dalam transaksi internasional.

Brasil juga menjadi penyeimbang geopolitik Amerika Latin yang selama ini berada dalam lingkup pengaruh Washington. Dukungan Brasil terhadap reformasi sistem keuangan global turut memperbesar kekuatan politik BRICS.

Rusia

Rusia merupakan penggerak utama inisiatif dedolarisasi di BRICS. Setelah menghadapi berbagai sanksi dari negara-negara Barat, Rusia mempererat hubungan ekonomi dan diplomatik dengan anggota BRICS lainnya, memperluas perdagangan bilateral tanpa melibatkan dolar AS.

Trump selama masa kepemimpinannya tampak ambigu terhadap Rusia. Namun penguatan Rusia lewat BRICS menambah tekanan bagi strategi global AS, khususnya di Eropa Timur dan Timur Tengah.

India

India memainkan peran kunci dalam menyeimbangkan kekuatan dalam BRICS. Meskipun memiliki hubungan baik dengan AS, India tetap mempertahankan kebijakan luar negeri independen dan berperan aktif dalam pengembangan teknologi dan energi alternatif di dalam BRICS.

India mendorong infrastruktur digital bersama antaranggota dan mendukung inisiatif keuangan yang lebih inklusif, mengurangi dominasi institusi keuangan Barat.

China

China adalah kekuatan ekonomi terbesar dalam BRICS. Negara ini sangat aktif dalam mendanai proyek-proyek infrastruktur melalui New Development Bank dan mempromosikan Yuan dalam transaksi antarnegara.

Trump secara terbuka mengecam kebijakan dagang China dan menyebut aliansi seperti BRICS sebagai strategi Beijing untuk mendominasi tatanan global. Peran sentral China dalam BRICS memperbesar ketegangan dengan AS.

Afrika Selatan

Afrika Selatan menjadi suara Afrika dalam forum global. Negara ini menekankan keadilan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Sebagai anggota BRICS, Afrika Selatan membuka jalan bagi negara-negara Afrika lain untuk lebih terlibat dalam sistem ekonomi global yang lebih adil.

Trump yang dikenal kurang diplomatis terhadap Afrika, menghadapi tantangan baru ketika BRICS mulai merangkul lebih banyak negara Afrika dalam kerangka kerja sama ekonomi dan politik.

Anggota Baru BRICS

Pada 2024, BRICS secara resmi menerima enam negara baru sebagai anggota tetap. Hal ini menandai pergeseran besar dalam keseimbangan kekuatan global.

Negara Kawasan Alasan Strategis
Mesir Afrika Utara Gerbang antara Afrika dan Eropa
Ethiopia Afrika Timur Pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika
Arab Saudi Timur Tengah Kunci pasar energi global
Uni Emirat Arab Teluk Persia Kekuatan logistik dan finansial
Iran Timur Tengah Lawan strategis AS, sumber energi utama
Argentina Amerika Selatan Akses BRICS ke ekonomi Latin

Keenam negara tersebut memperluas pengaruh BRICS di sektor energi, keuangan, dan diplomasi internasional. Banyak dari negara ini memiliki hubungan tidak harmonis dengan AS, menjadikan BRICS sebagai kanal politik alternatif yang kuat.

Faktor-Faktor yang Memicu Kekhawatiran Trump

  • Dedolarisasi: BRICS semakin aktif mempromosikan penggunaan mata uang lokal dan Yuan, mengancam dominasi dolar dalam sistem keuangan global.
  • Dominasi Energi: Dengan Arab Saudi, Iran, dan UEA di dalamnya, BRICS mengendalikan sebagian besar pasokan energi global.
  • Aliansi Strategis: Negara-negara dengan agenda politik anti-hegemoni AS kini bersatu dalam satu platform yang kuat.

Trump menilai bahwa BRICS kini bukan sekadar forum ekonomi, melainkan aliansi politik yang menggerogoti sistem internasional yang selama ini dibentuk oleh Barat. Dalam beberapa pidato dan wawancara, ia menyebut ekspansi BRICS sebagai "bencana bagi AS".

Kesimpulan

Daftar anggota tetap BRICS yang kini semakin banyak dan berpengaruh telah mengubah dinamika kekuasaan dunia. BRICS tumbuh menjadi kekuatan kolektif yang tidak hanya fokus pada ekonomi, tetapi juga pada kebijakan luar negeri dan keamanan energi.

Donald Trump, dengan latar belakang kebijakan "America First", melihat BRICS sebagai gangguan besar terhadap kepentingan strategis AS. Namun kenyataannya, kehadiran BRICS menandai fase baru dunia multipolar yang memberi ruang lebih luas bagi negara-negara berkembang untuk berbicara dan bertindak.

Blok ini semakin kuat, semakin terorganisir, dan semakin disegani di panggung global. Dan itu adalah kabar buruk bagi siapa pun yang masih memimpikan tatanan dunia yang hanya satu kutub.

Baca Juga:

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال