Konflik Thailand-Kamboja Meletus, Jet Tempur Thailand Gempur Markas Militer Kamboja

Perang Thailand vs Kamboja Meletus, Jet Tempur Thailand Gempur Markas Militer Kamboja

Jet tempur Thailand menghantam fasilitas militer di Kamboja

Jet tempur Thailand terlihat mengebom area yang diyakini sebagai markas militer Kamboja di dekat wilayah perbatasan – Sumber: militer Thailand

garissatu – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali meletus di kawasan perbatasan setelah jet-jet tempur Angkatan Udara Thailand melakukan serangan udara mendadak ke fasilitas militer milik Kamboja. Serangan ini terjadi pada Rabu malam dan telah memicu gelombang kecaman serta kekhawatiran regional terhadap stabilitas Asia Tenggara.

Pemicu Ketegangan Lama yang Membara

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja bukanlah hal baru. Konflik wilayah perbatasan di sekitar kompleks candi kuno Preah Vihear sudah lama menjadi sumber sengketa. Walau sempat mereda selama satu dekade terakhir, ketegangan memuncak kembali setelah insiden penembakan antara patroli perbatasan kedua negara minggu lalu.

Menurut laporan dari militer Thailand, serangan udara ini merupakan “tindakan balasan terukur” setelah pasukan Kamboja disebut menyerang pos tentara Thailand di distrik Sisaket, yang menewaskan dua personel dan melukai lima lainnya.

Serangan Udara Mendadak, Militer Kamboja Terkejut

Dalam pernyataan resmi, Angkatan Udara Thailand mengonfirmasi bahwa tiga jet tempur F-16 dikerahkan untuk menghantam tiga lokasi strategis yang diduga menjadi markas logistik militer Kamboja. Serangan dilakukan secara presisi dengan target utama gudang senjata dan pusat komunikasi.

Militer Kamboja mengklaim bahwa serangan tersebut menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, menewaskan sedikitnya 11 personel militer mereka dan melukai puluhan lainnya. Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja menyebut tindakan Thailand sebagai “agresi terang-terangan” dan “pelanggaran kedaulatan yang sangat serius.”

Respons Internasional dan Kekhawatiran ASEAN

Perkembangan konflik ini segera menarik perhatian dunia internasional. Sekretaris Jenderal ASEAN menyerukan “penghentian segera semua aksi militer” dan meminta kedua negara untuk duduk di meja perundingan. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sedang memantau situasi secara ketat dan mempertimbangkan untuk mengirim utusan khusus.

Amerika Serikat dan China, dua kekuatan besar yang memiliki hubungan strategis dengan kedua negara, juga mengeluarkan pernyataan menyerukan de-eskalasi dan solusi diplomatik. Para analis memperingatkan bahwa konflik ini bisa dengan cepat meluas jika tidak dikendalikan, mengingat sensitivitas geopolitik kawasan dan potensi dampaknya pada perdagangan serta stabilitas regional.

Mobilisasi Pasukan dan Kekhawatiran Eskalasi Lanjutan

Pasca serangan udara, Thailand mulai mengerahkan tambahan pasukan infanteri dan artileri ke wilayah perbatasan. Hal serupa juga dilakukan oleh Kamboja. Warga sipil di sekitar zona konflik telah dievakuasi oleh pemerintah masing-masing karena kekhawatiran serangan lanjutan.

“Kami melihat mobilisasi besar-besaran di perbatasan. Ini adalah situasi yang sangat genting,” ujar Kolonel Chan Dara, analis militer independen di Phnom Penh.

Dampak Ekonomi dan Kemanusiaan

Konflik yang meletus ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap jalur perdagangan antara Thailand dan Kamboja. Beberapa jalur ekspor-impor ditutup sementara karena alasan keamanan. Di sisi lain, LSM kemanusiaan mulai melaporkan peningkatan jumlah pengungsi di perbatasan dan kekurangan bantuan medis.

Pemerintah Thailand menyatakan siap memberikan perlindungan bagi warga sipil, namun belum merinci mekanisme bantuan kemanusiaan jika konflik terus meluas. PBB dan Palang Merah Internasional telah menyerukan akses bantuan ke wilayah terdampak secepatnya.

Apa Selanjutnya?

Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda kedua negara akan segera berdamai. Masing-masing pihak saling menyalahkan, dan diplomasi tampaknya tertahan oleh sentimen nasionalis serta tekanan domestik.

Jika tidak segera dilakukan mediasi, konflik Thailand-Kamboja berisiko menjadi perang terbuka yang bisa melibatkan negara lain di kawasan. Dunia internasional mendesak agar jalan damai segera ditempuh sebelum situasi memburuk lebih jauh.

garissatu akan terus mengikuti perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terbaru seiring waktu. Kunjungi artikel kami sebelumnya tentang konflik global dan respons dunia terhadap agresi bersenjata.

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال