PTDI Kembangkan Sistem Roket dan Senjata Terintegrasi

GARIS SATU PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengambil langkah signifikan dalam memperkuat pertahanan nasional dengan mengembangkan sistem roket dan senjata terintegrasi. Inisiatif ini mendukung visi Indonesia untuk mencapai kemandirian alutsista dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Ilustrasi sistem roket dan senjata canggih yang sedang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia. Sumber: (iStock) 

Melalui kolaborasi strategis bersama Kementerian Pertahanan dan sejumlah BUMN industri pertahanan lainnya, PTDI kini mulai mengintegrasikan sistem persenjataan modern pada wahana udara dan kendaraan tempur.

Integrasi Senjata dan Sistem Komando

Fokus pengembangan PTDI meliputi sistem roket pintar, rudal kendali jarak jauh, dan integrasi langsung ke sistem komando TNI. Teknologi ini memungkinkan komunikasi real-time, akurasi tembakan tinggi, serta kecepatan reaksi dalam kondisi tempur.

  • Kecerdasan buatan untuk penargetan otomatis
  • Integrasi multi-platform untuk pesawat, UAV, dan kendaraan lapis baja
  • Keamanan siber tinggi untuk komunikasi tempur

Dukungan Pemerintah dan Mitra Strategis

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan memberikan dukungan penuh. PTDI juga menggandeng PT Pindad dan PT Len Industri dalam proses rekayasa sistem dan produksi roket generasi terbaru. Sinergi ini memperkuat ekosistem industri pertahanan nasional.

"Tujuannya bukan hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga menciptakan ekosistem industri pertahanan nasional yang mandiri dan berkelanjutan," – Juru Bicara PTDI.

Arah Strategis Nasional

Langkah PTDI ini sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang ingin menjadikan Indonesia sebagai kekuatan militer mandiri di Asia Tenggara pada 2030. Pengembangan roket dan sistem senjata terintegrasi akan diuji coba hingga 2026 dan disiapkan untuk produksi massal jika lolos uji tempur.

Kesimpulan

Transformasi PTDI menjadi pelopor sistem persenjataan terintegrasi adalah bukti bahwa Indonesia siap naik kelas dalam bidang teknologi militer. Kolaborasi dan inovasi menjadi kunci kemandirian alutsista di tengah dinamika geopolitik kawasan.

📚 Baca juga: Konflik Iran-Israel Bongkar Kelemahan Pertahanan Amerika

Reporter: Tim Garis Satu

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال