Film Superman: Legacy yang diproduksi oleh DC Studios kini menghadapi tekanan besar di Israel. Warga dan sejumlah kelompok pro-Zionis menyerukan boikot terhadap film tersebut setelah aktor pemeran Superman, David Corenswet, dikaitkan dengan pernyataan simpati terhadap warga Palestina di masa lalu.
Tagar #BoycottSuperman dan #SupermanSupportsTerror menjadi trending di media sosial Israel dan komunitas pro-Israel di luar negeri. Kritik tajam diarahkan kepada DC Studios karena dianggap “tidak sensitif terhadap penderitaan Israel” dan “memihak kelompok radikal”.
David Corenswet Diduga Pernah Dukung Palestina
David Corenswet, aktor Amerika yang memerankan Superman versi terbaru, sebelumnya disebut mengikuti akun media sosial yang menyuarakan pembebasan Palestina. Salah satu unggahan lamanya yang menyebut “keadilan untuk Gaza” kembali viral, memicu kemarahan warganet Israel.
Meski tidak pernah secara eksplisit menyatakan dukungan terhadap kelompok bersenjata, banyak pihak menilai Corenswet memiliki kecenderungan politik yang berseberangan dengan kepentingan Israel. Hal ini memicu kemarahan, terutama di tengah konflik yang belum mereda antara Israel dan Gaza.
Reaksi dari Komunitas Yahudi Global
Beberapa organisasi Yahudi internasional juga ikut menyuarakan kekhawatiran atas pilihan aktor tersebut. “Superman seharusnya menjadi simbol keadilan, bukan alat propaganda,” ujar pernyataan resmi dari Jewish Zionist Federation yang bermarkas di New York.
Di Israel, beberapa jaringan bioskop lokal bahkan mempertimbangkan untuk tidak menayangkan film ini. Meski belum ada keputusan resmi dari pemerintah, Menteri Kebudayaan Israel menyebutkan bahwa “sikap aktor perlu dipertimbangkan dengan bijak.”
DC Studios Belum Beri Tanggapan
Hingga saat ini, DC Studios maupun Warner Bros belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait desakan boikot tersebut. Namun beberapa media hiburan AS melaporkan bahwa studio tetap akan melanjutkan promosi film secara global, termasuk di wilayah Timur Tengah.
Film Superman: Legacy dijadwalkan rilis akhir tahun 2025 dan merupakan reboot dari franchise DC yang sebelumnya diperankan oleh Henry Cavill.
Isu Politik di Industri Hiburan Makin Menguat
Kritik terhadap selebritas Hollywood yang menyatakan dukungan terhadap Palestina bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, protes serupa juga dialami oleh penyanyi Dua Lipa dan aktris Emma Watson yang menyuarakan kemanusiaan untuk Gaza.
Situs Garis Satu sebelumnya melaporkan bahwa ketegangan Israel dan wilayah sekitarnya semakin meningkat sejak Iran menolak gencatan senjata dan menyatakan tidak mengakui keberadaan Israel sebagai negara.
Reaksi Netral dari Sebagian Warganet
Meski boikot ramai disuarakan, sebagian kalangan menilai bahwa tindakan itu terlalu berlebihan. Banyak yang berpendapat bahwa mendukung Palestina bukan berarti mendukung kekerasan, melainkan mendukung hak asasi manusia.
“Kalau Superman tidak boleh peduli pada manusia di Gaza, lalu keadilan seperti apa yang ia perjuangkan?” tulis seorang pengguna X (dulu Twitter) asal Kanada.
Penutup
Kontroversi ini menjadi salah satu dari banyak polemik yang menunjukkan bagaimana industri hiburan global kini tak bisa lepas dari dinamika politik internasional. Film Superman yang sejatinya ditunggu jutaan penggemar, kini berubah menjadi simbol perpecahan opini di panggung global.
Ikuti terus perkembangan berita seputar dunia internasional hanya di Garis Satu – berita tajam, terpercaya, dan independen.