Insiden yang terjadi di wilayah perairan Yaman kembali mengguncang panggung internasional setelah sebuah kapal kargo milik perusahaan Inggris dilaporkan dibom oleh militer Israel. Kejadian ini mencuatkan kekhawatiran serius terhadap keamanan pelayaran internasional di kawasan Laut Merah dan Teluk Aden.
Serangan udara tersebut terjadi saat kapal tengah dalam perjalanan dari Djibouti ke Salalah, Oman. Kapal tersebut milik perusahaan pelayaran Inggris dan menjadi bagian jaringan distribusi logistik global. Israel menyebut tindakan ini sebagai langkah defensif terhadap ancaman Houthi di Yaman.
Baca Juga: Serangan Houthi Tenggelamkan Kapal di Laut Merah: 3 Kru Diselamatkan, Dunia Bereaksi Keras
Pemerintah Inggris langsung mengajukan nota protes kepada Israel dan menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional. Insiden ini dibawa ke Dewan Keamanan PBB untuk penyelidikan lebih lanjut.
Negara-negara Teluk dan Eropa mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap jalur perdagangan global. Organisasi Maritim Internasional (IMO) juga mengeluarkan peringatan resmi.
Baca Juga: Iran Tegas Tolak Gencatan Senjata dan Tidak Akui Israel Sebagai Negara
Tanggal | Peristiwa |
---|---|
5 Juli 2025 | Kapal kargo milik perusahaan Inggris lepas jangkar dari Djibouti |
7 Juli 2025 | Serangan udara menghantam kapal di perairan Yaman |
8 Juli 2025 | Militer Israel mengonfirmasi serangan sebagai langkah defensif |
9 Juli 2025 | Pemerintah Inggris mengajukan protes resmi ke Israel |
10 Juli 2025 | IMO dan PBB mulai menyelidiki insiden tersebut |
Serangan ini menyebabkan kerusakan besar pada lambung kapal dan pencemaran laut. Ekosistem di perairan Yaman terancam. Organisasi lingkungan mendesak pembersihan segera.
Insiden ini memicu lonjakan biaya asuransi pelayaran dan pengalihan rute logistik global. Komunitas internasional didesak bertindak sebelum konflik regional meluas.
Baca Juga: PBB Ingatkan Kebijakan Trump Bisa Bikin 6 Juta Orang Kena HIV