![]() |
Militer Israel meluncurkan serangan udara ke wilayah Yaman sebagai respons atas rudal Houthi. (Foto: Al Jazeera) |
Garis Satu – Timur Tengah — Ketegangan kembali meningkat di kawasan Timur Tengah. Kelompok bersenjata Houthi dari Yaman dilaporkan meluncurkan rudal balistik ke arah Israel, yang kemudian memicu serangan udara balasan oleh militer Israel ke sejumlah lokasi strategis di Yaman.
Serangan Rudal Houthi dan Tanggapan Israel
Rudal-rudal yang diluncurkan oleh kelompok Houthi sebagian berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, pemerintah Israel menganggap aksi tersebut sebagai provokasi serius dan langsung merespons dengan melancarkan serangan udara ke Sanaa dan Hodeidah.
Peran Iran dan Perang Proksi
Houthi secara luas dikenal sebagai sekutu Iran di kawasan. Israel menuduh Iran memanfaatkan kelompok ini sebagai bagian dari strategi perang proksi untuk mengganggu stabilitas Israel dari selatan. Tuduhan tersebut diperkuat dengan temuan senjata dan peralatan militer yang disebut berasal dari Iran.
Risiko Meluasnya Konflik
Serangan ini memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan. PBB dan Amerika Serikat menyerukan agar kedua pihak menahan diri. Sementara itu, negara-negara Teluk menyatakan siaga penuh atas potensi gangguan terhadap jalur perdagangan di Laut Merah.
Krisis Kemanusiaan di Yaman
Yaman sendiri tengah menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern. Serangan tambahan dari luar hanya memperburuk kondisi masyarakat sipil yang sudah terhimpit oleh konflik bertahun-tahun. Organisasi kemanusiaan menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya risiko korban sipil akibat konflik terbaru ini.
Kesimpulan
Serangan rudal Houthi dan balasan dari Israel menambah babak baru dalam ketegangan Timur Tengah. Perlu upaya diplomatik yang serius untuk mencegah konflik ini berkembang menjadi perang regional terbuka yang lebih luas.
Terus ikuti perkembangan dunia internasional hanya di Garis Satu.