![]() |
Jensen Huang Melepas Saham Nvidia (VideoCard) |
Garissatu.com - Ketika hampir semua orang fokus pada gebrakan teknologi kecerdasan buatan, dan ketika nama Nvidia disebut di mana-mana sebagai “raja chip AI dunia”, CEO-nya, Jensen Huang, justru mengambil langkah mengejutkan: menjual sebagian besar sahamnya.
Nilainya? Lebih dari 55 juta dolar AS dalam dua minggu. Sebagian orang langsung bereaksi: "Apakah ini tanda-tanda puncak gelembung AI?"
Namun, di balik headline tersebut, ada dinamika yang lebih kompleks.
Baca juga: Startup AI China Klaim Ungguli GPT-4 Milik OpenAI, Dunia Mulai Melirik
Penjualan ini dilakukan melalui sistem otomatis yang disebut Rule 10b5-1, artinya, jadwal transaksi sudah diatur sebelumnya. Huang tidak serta-merta menjual karena panik atau kehilangan keyakinan terhadap perusahaannya.
Tetapi waktu adalah segalanya. Ketika Nvidia menjadi perusahaan publik paling bernilai kedua di dunia, dan sahamnya terus melambung berkat ledakan permintaan chip AI, aksi menjual saham oleh CEO utamanya tetap menjadi bahan evaluasi.
Investor membaca sinyal. Pasar memperhatikan isyarat. Bahkan jika itu sekadar strategi pajak atau diversifikasi portofolio pribadi.
Nvidia hari ini bukan cuma produsen GPU — melainkan simbol masa depan digital. Teknologi mereka ada di balik kemajuan ChatGPT, Google Gemini, hingga AI milik Meta. Dan Jensen Huang? Ia bukan sekadar pemimpin, tapi wajah dari revolusi AI global.
Baca juga: Pesaing Google dari Pencipta ChatGPT: Era Baru Mesin Pencari Berbasis AI
Opini kami? Ini bukan tanda krisis. Ini adalah pengingat. Bahwa bahkan di tengah keyakinan kolektif terhadap masa depan teknologi, ada ruang untuk kalkulasi pribadi. Ada logika keuangan di balik narasi kecanggihan.
Dan di sanalah menariknya: sebuah langkah kecil di meja eksekutif bisa menggerakkan diskusi besar tentang arah masa depan industri.
🗓️ Ditulis oleh Redaksi Garissatu | 20 Juli 2025