India Ungkap China Kirim Rudal PL-15 ke Pakistan, Ancam Keseimbangan Kekuatan Udara Asia Selatan

garissatu – Pemerintah Iran menegaskan kembali komitmennya terhadap program nuklir nasional dan memperingatkan akan membalas dengan kekuatan penuh apabila ada negara, terutama Israel atau Amerika Serikat, yang mencoba menyerang fasilitas nuklir mereka.

Kawasan fasilitas nuklir Iran dijaga ketat

Kawasan fasilitas nuklir Iran dijaga ketat, menjadi titik fokus pengawasan internasional. (Foto: garissatu)

Peringatan Keras dari Teheran

Militer Iran menyatakan bahwa segala bentuk agresi dari pihak luar akan dianggap sebagai deklarasi perang. "Kami tidak akan tinggal diam. Respons kami akan menghancurkan dan membuat musuh menyesal," kata Jenderal Esmail Qaani, komandan Pasukan Quds, dalam pidato publik di Teheran.

Pernyataan ini muncul setelah beberapa laporan intelijen mengindikasikan bahwa Israel tengah mempertimbangkan serangan terhadap situs nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang, seiring meningkatnya ketegangan di kawasan.

Nuklir: Simbol Kedaulatan Nasional

Pemerintah Iran selama bertahun-tahun menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai seperti energi dan penelitian medis. Namun negara-negara Barat menuding Iran menyembunyikan upaya pengembangan senjata nuklir di balik proyek sipil tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan atau sanksi apa pun. "Kami mempertahankan hak kedaulatan kami untuk mengembangkan teknologi, termasuk teknologi nuklir," ujarnya.

Respon AS dan Sekutu

Pemerintah Amerika Serikat merespons pernyataan Iran dengan menyerukan de-eskalasi. Namun, Pentagon juga menegaskan bahwa mereka siap melakukan tindakan militer bila kepentingan AS atau sekutunya di kawasan terancam.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, dengan atau tanpa dukungan internasional.

Artikel Terkait di garissatu:

Kekhawatiran Perang Regional

Banyak pengamat memperkirakan bahwa jika ketegangan ini tidak diredakan, konflik bersenjata besar bisa meletus di kawasan. Iran memiliki jaringan proksi militer seperti Hezbollah di Lebanon dan milisi di Irak yang bisa digerakkan dalam waktu singkat.

Para analis juga memperingatkan bahwa serangan terhadap Iran bisa memicu ketidakstabilan di seluruh Timur Tengah, termasuk mengancam jalur pelayaran strategis di Selat Hormuz yang merupakan jalur vital perdagangan minyak dunia.

Kesimpulan

garissatu mencatat bahwa perkembangan terbaru ini menunjukkan betapa gentingnya situasi keamanan global terkait Iran. Selama belum ada dialog serius antara Iran dan negara-negara Barat, potensi konflik berskala luas masih menjadi ancaman nyata.

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال